10 indikator PHBS di RUMAH TANGGA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan
kehadirat allah swt, yang telah memberikan rahmat dan karunia nya serta
kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah IKM ini tepat pada
waktunya. Adapun judul yang di bahas penulis pada makalah ini
adalah mengenai ‘’Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga’’.
Makalah ini
merupakan tugas kelompok. Kami mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing
serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading
yang tak retak’’ penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan
kita semua. Kami
juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Unaaha, 05 november 2014
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang................................................................................................................... 1
1.2
Tujuan................................................................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga...................................................................... 3
2.2 Tujuan PHBS di Rumah Tangga........................................................................ 3
2.3 Manfaat PHBS di Rumah Tangga..................................................................... 4
2.4 Sasaran PHBS di Rumah Tangga...................................................................... 4
2.5 Indikator PHBS di Rumah Tangga.................................................................... 5
2.6 Persentase Pencapaian Rumah Tangga yang berPHBS di Indonesia............... 13
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan......................................................................................................... 14
3.2 Saran.................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidup
sehat adalah hal yang seharusnya diterapkan oleh setiap orang, mengingat
manfaat yang ditimbulkan akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi kerja,
kesehatan dan kecerdasan anak sampai dengan keharmonisan keluarga. Menciptakan
hidup sehatpun sangatlah mudah serta murah, mengingat biaya yang harus
dikeluarkan untuk pengobatan apabila mengalami gangguan kesehatan cukup mahal.
Setiap manusia yang hidup di dunia
ini memerlukan lingkungan yang bersih dan sehat agar dapat memberikan
kenyamanan hidup. Oleh karena itu, manusia wajib peduli terhadap lingkungan
dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.
Perilaku merupakan wujud tindakan
seseorang berdasarkan pemahaman dan kemauan terhadap sesuatu yang dihadapi.
Sedangkan lingkungan hidup merupakan wahana dimana mahluk dapat bertahan dan
berkembang biak.
Untuk
mewujudkan sebuah bangsa yang lebih sehat, masyarakat diajak berkomitmen untuk
melakukan hidup sehat melalui perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi,
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Sehingga keluarga dan masyarakat itu
dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat. Dengan demikian
masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam
tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Rumah Tangga merupakan unit terkecil
dalam lingkungan. Perilaku hidup yang bersih dan sehat selayaknya harus
diterapkan dan ditanamkan kepada seluruh anggota keluarga. Peranan keluarga
dalam sebuah rumah memegang kunci utama untuk meningkatkan kualitas kesehatan
sejak dini. Karena jika keluarga sehat, akan membentuk masyarakat yang sehat
pula. Untuk itu, Sehat harus diawali dari dalam rumah sendiri.
Dengan
menerapkannya terlebih dahulu di lingkungan rumah tangga, maka otomatis akan
lebih mudah menerapkan ke lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu masyarakat. Karena
kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat
menjadi perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh
karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap
anggota rumah tangga serta diperjuangakan oleh semua pihak secara keseluruhan
(totalitas)
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari diselesaikannya
makalah ini adalah :
Ø Menyelesaikan
dan melengkapi tugas mata kuliah PKIP
Ø Menambah
pengetahuan pembaca mengenai Prilaku Hidup Bersih dan Sehat khususnya di dalam
rumah tangga
Ø Mengetahui
definisi dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Ø Mengetahui
tujuan dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Ø Mengetahui
manfaat dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Ø Mengetahui
sasaran dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Ø Mengetahui
indikator-indikator Prilaku Hidup Bersih
dan Sehat di Rumah Tangga
Ø Mengetahui
persentasse pencapaian rumah tangga yang berPHBS di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga
Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat :
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI,
2007).
Pengertian (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) PHBS di
Rumah Tangga :
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya
untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk
mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga,
meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari
gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat
(Depkes RI, 2007).
PHBS merupakan salah satu strategi
yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik
pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader
dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan
kesehatan (Depkes RI, 2007).
2.2 Tujuan PHBS di Rumah Tangga
I.
Tujuan Umum :
Meningkatnya rumah tangga sehat di desa kabupaten/kota
di seluruh Indonesia.
II.
Tujuan Khusus :
·
Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan
anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS.
·
Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.
2.3 Manfaat PHBS di Rumah Tangga
I.
Manfaat PHBS bagi rumah tangga :
·
Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan
tidak mudah sakit
·
Anak
tumbuh sehat dan cerdas
·
Produktivitas
kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah
tangga maka biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan,
pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
II.
Manfaat PHBS bagi masyarakat :
·
Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat
·
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi
masalah-masalah kesehatan
·
Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
·
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti
posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin (tabulin),
arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dan lain-lain.
2.4 Sasaran PHBS di Rumah Tangga
Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah
seluruh anggota keluarga yaitu :
1.
Pasangan Usia Subur
2.
Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
3.
Anak dan Remaja
4.
Usia Lanjut
5.
Pengasuh Anak
2.5 Indikator PHBS di Rumah Tangga
Pembinaan PHBS di rumah tangga
dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah
tangga yang memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai
berikut :
Tujuh Indikator PHBS di Rumah Tangga :
1.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Adalah pertolongan persalinan dalam
rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga
para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam
membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila
terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas
atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan
peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi
dan bahaya kesehata lainnya.
Apa tanda – tanda persalinan :
·
Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin
sering dan semakin kuat
·
Rahim terasa kencang bila diraba terutama pada saat
mulas
·
Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
·
Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan
dari jalan lahir
·
Merasa seperti mau buang air besar
Bila ada
salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan adalah :
·
Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)
·
Tetap tenang dan tidak bingung
·
Ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil napas
melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut untuk mengurangi rasa sakit.
.Tanda bahaya persalinan :
· Bayi tidak
lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
· Keluar darah
dari jalan lahir sebeium melahirkan
· Tali pusat
atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
· Tidak kuat
mengejan
· Mengalami
kejang-kejang
· Air ketuban
keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
· Air ketuban
keruh dan berbau
· Setelah bayi
lahir, ari-ari tidak keluar
· Gelisah atau
mengalami kesakitan yang hebat
2.
Bayi diberi ASI eksklusi
Adalah
bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI
adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yar cukup dan
sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan
baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan
(kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap
penyakit
Apa saja
keunggulan ASI :
a)
Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan.
b)
Mengandung zat kekebalan.
c)
Melindungi bayi dari alergi.
d)
Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung
disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.
e)
Tidak akan pemah basi, mempunyai suhu yang tepat dan
dapat diberikan kapan saja dan di mana saja.
f)
Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan
pernapasan bayi.
Kapan dan
bagaimana ASI diberikan :
a)
Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui
bayinya dan mendapat dukungan dari keluarga.
b)
Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling
lambat 30 menit setelah melahirkan untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan
menghentikan pendarahan.
c)
Teteki/susui
bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu berikan ASI sesuai
kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi, dan berikan ASI
dari kedua payudara secara bergantian.
d)
Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan.
Setelah bayi berusia 6 bulan, selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) dalam bentuk makanan lumat dan jumlah yang : sesuai dengan
perkembangan umur bayi. 5.Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2
tahun. :
Bagiamana
cara menyusui yang benar :
a)
Sebelum
menyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kedua tangannya dengan menggunakan
air bersih dan sabun sampai bersih.
b)
Lalu bersihkan kedua puting susu dengan kapas yang
telah direndam terlebih dahulu dengan air hangat.
c)
Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau
berbaring dengan santai, pikiran ibu harus dalam keadaan tenang (tidak tegang).
d)
Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar
kepala.
e)
Upayakan badan bayi menghadap kepada badan ibu,
rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu.
f)
Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu.
g)
Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara
menekan pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam.
h)
Bayi disusui
secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan sampai bayi
merasa kenyang.
i)
Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi
bayi dibersihkan dengan kapas yang telah direndam air hangat.
j)
Sebelum
ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar
dengan cara meletakkan bayi tegak lurus pada ibu dan perlahan-lahan diusap
belakangnya sampai bersendawa. Udara akan keluar dengan sendirinya.
Apa
manfaat memberikan ASI?
a) Bagi Ibu:
· Menjalin
hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi
· Mengurangi
pendarahan setelah persalinan,
· Mempercepat
pemulihan kesehatan ibu.
· Menunda
kehamilan berikutnya.
· Mengurangi
risiko terkena kanker payudara.
·
Lebih
praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat bayi membutuhkan
b)
Bagi bayi :
·
Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng
·
Bayi tidak sering sakit
c)
Bagi Keluarga :
·
Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
pembelian susu formula dan perlengkapannya.
·
Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu
formula, misalnya merebus air dan pencucian peralatan.
Bagaimana
cara menjaga mutu dan jumlah produksi ASI:
a)
Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan
sayuran dan buah-buahan. Makan lebih banyak dari biasanya.
b)
Banyak minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari.
c)
Cukup istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1
-2 jam dan menjaga ketenangan pikiran,
d)
Susui bayi sesering mungkin dan kedua payudara kin dan
kanan secara bergantian hingga bayi tenang dan puas.
3.
Penimbangan bayi dan balita
Penimbangan bayi dan balita
dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan setiap bulan dan mengetahui apakah bayi
dan balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.
Penimbangan bayi dan balita
dilakukan setiap buian mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di Posyandu. Manfaat penimbangan balita setiap bulan di
Posyandu :
· Untuk
mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
· Untuk
mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
· Untuk
mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan
berturut-turut tidak naik, balita yang berat badannya BGM (Bawah Garis Merah)
dan dicurigai Gizi buruk sehingga dapat segera dirujuk ke Puskesmas.
· Untuk
mengetahui kelengkapan Imunitasi.
· Untuk
mendapatkan penyuluhan gizi.
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun
Mengapa harus mencuci tangan dengan
menggunakan air bersih dan sabun :
· Air yang
tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit Bila
digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk
ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
· Sabun dapat
membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman
masih tertinggal di tangan.
Manfaat mencuci tangan :
· Membunuh
kuman penyakit yang ada di tangan.
· Mencegah
penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus, kecacingan,
penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA), flu burung atau Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS)
· Tangan
menjadi bersih dan bebas dari kuman.
5. Menggunakan air bersih
Air
yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur,
membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya
haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.
6.
Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang
mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok
atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang
dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
Syarat
jamban sehat :
·
Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber
air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
·
Tidak berbau.
·
Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
·
Tidak mencemari tanah disekitarnya.
·
Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
·
Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
·
Penerangan dan ventilasi cukup.
·
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
·
Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
Cara
memelihara jamban sehat :
· Lantai
jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
·
Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban
dalam keadaan bersih.
·
Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
·
Tidak ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang
berkeliaran,
·
Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air
bersih).
·
Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.
7.
Rumah
bebas jentik
Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah
dilakukan pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik nyamuk. Yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik :
a)
Lakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
b)
PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan
kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Denam Berdarah Dengue,
Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-tempat
perkembangbiakannya.
c)
3 M Plus adalah tiga
cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
·
Menguras dan menyikat tempat-tempat
penampungan air seperti bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan
tempat air minum burung.
·
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
seperti lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung
air hujan.
·
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang
bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik
yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek,dll)
Tiga Indikator Gaya Hidup Sehat
8.
Makan buah dan sayur setiap hari
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi
minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan
sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:
·
Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
·
Mengandung serat yang tinggi.
9.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas
fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran
tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan
mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari,
sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.
10. Tidak
merokok dalam rumah
Setiap
anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat pabrik bahan
kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan
kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan
Carbon Monoksida (CO).
·
Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan
aliran darah.
·
Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
·
CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa
oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
2.6 Persentasse Pencapaian Rumah Tangga
Yang berPHBS di Indonesia
Berdasarkan
profil kesehatan provinsi tahun 2009, persentase rumah tangga yang ber-Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara nasional sebesar 48,41%.
Provinsi yang memiliki persentase
tertinggi adalah :
·
Jawa Tengah (88,57%)
·
DIYogyakarta (87,38%)
·
Kalimantan Timur (79,73%)
Provinsi
dengan persentase PHBS yang rendah adalah :
·
Sumatera Barat (17,97%)
·
Banten (21,37%)
·
Papua Barat (27,34%).
sumber :
profil kesehatan Indonesia Tahun 2009
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya
untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.
PHBS di
Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat di desa kabupaten/kota
di seluruh Indonesia. Kegiatan PHBS ini sendiri memiliki manfaat baik bagi
rumah tangga itu sendiri maupun masyarakat. Sasaran dari kegiatan PHBS rumah
tangga ini adalah : Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui, Anak dan
Remaja, Usia Lanjut, Pengasuh Anak.
Rumah Tangga
Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah
Tangga yaitu meliputi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat.
Tujuh indikator PHBS :
1.
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2.
Memberi ASI ekslusif
3.
Menimbang bayi dan balita
4.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5.
Menggunakan air bersih
6.
Menggunakan jamban sehat
7.
Memberantas jentik di rumah
Tiga
indikator gaya hidup sehat :
8.
Makan buah dan
sayur setiap hari
9.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak
merokok di dalam rumah
Berdasarkan profil kesehatan
provinsi tahun 2009, persentase rumah tangga yang ber-Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) secara nasional sebesar 48,41%.
3.2 Kritik dan Saran
Dalam penulisan makalah ini banyak
sekali terdapat kesalahan dan kelemahan. Baik isi makalah maupun tata bahasa
penulisan yang di buat oleh penulis. Oleh karena itu, penulisan mengharapkan
tanggapan dan koreksi yang membangun dari pembaca sehingga ke depannya makalah
yang di buat akan lebih baik pada masa yang akan dating